Penulis: Muhammad Gharib Jaudah
Penerbit: Pustaka Al-Kautsar
Cetakan: Pertama, Juni 2007
Jumlah halaman: xxxii+544
Sebagai
peradaban besar, Islam melahirkan ilmuwan-ilmuwan yang memberikan
kontribusi penting bagi kehidupan umat manusia di zamannya juga generasi
selanjutnya. Nama-nama mereka tercatat dengan tinta emas. Namun
sayangnya, mereka yang lahir dari peradaban Islam di kemudian hari
diklaim oleh orang-orang Barat sebagai bagian dari peradaban Barat.
Padahal pada saat itu, Barat masih dalam masa pertengahan yang dikenal
sebagai masa kegelapan. Misalnya, Ibnu Sina mereka catut sebagai ilmuwan
Eropa dan diberi nama Avicenna, padahal nyata-nyata Ibnu Sina
dilahirkan di propinsi Bukhara, tempat kelahiran Imam hadits terkenal
Imam Al-Bukhari.
Penulis
dalam buku ini ingin mengajak kepada umat muslim untuk mengingat
kebesaran peradaban Islam yang ditandai oleh pesatnya ilmu pengetahuan
dan digulirkan oleh ilmuwan muslim. Bukan hanya sebagai pengingat, namun
juga sebagai cerminan untuk bangkit dan menunjukkan kepada dunia bahwa
Islam dengan ajarannya yang menggalakkan berpikir, mampu melahirkan
ilmuwan-ilmuwan bertaraf internasional.
Buku
ini terdiri dari tiga bab pembahasan pokok yaitu: Pengantar tentang
peradaban Islam; ilmuwan muslim terkemuka; dan ensiklopedia ilmuwan
muslim.
Pada
bab ilmuwan muslim terkemuka dibuka dengan menampilkan sosok ilmuwan
Jabir bin Hayyan (720 M-813 M) yang merupakan perintis pertama ilmu
kimia. Dialah penemu zat organik seperti kolik, limonik, dan tatrik. Dia
pula yang pertama kali menemukan air raksa dengan cara mencampurkan
asam hidrolik dengan asam netrik. Di Eropa nama Jabir lebih dikenal
dengan sebutan Geber penulis buku “Summa Perfection” dan penemu Proses Distilasi.
Secara
umum, buku ini sangat lengkap memaparkan penemuan-penemuan ilmiah yang
ditemukan oleh ilmuwan-ilmuwan Islam. Sayangnya, dari 147 ilmuwan yang
disebutkan, ada beberapa di antaranya yang dijelaskan secara singkat
dikarenakan keterbatasan waktu, sebagaimana dikatakan penulisnya
sendiri. Namun, ilmuwan-ilmuwan Islam yang dijelaskan di buku ini sudah
cukup mewakili dan mampu memotivasi umat Islam supaya lebih perhatian
lagi dalam perkembangan ilmu dan teknologi.
0 komentar:
Posting Komentar