Memperingati Hari Pendidikan Nasional,
sejumlah mahasiswa mendemo Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dianggap
sebagai simbol kampus liberal dan kapitalis.
HMINEWS.Com
AZHAR.M.F
“UGM adalah simbol kampus liberal dan
kapitalis, karena dahulu kampus ini dibuat untuk kampus rakyat dan
kampus perlawanan, tapi mengapa kampus ini hanya diperuntukkan hanya
bagi kaum bermodal saja?” kata Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI-MPO)
Cabang Yogyakarta, Zuhad Aji Firmantoro, Kamis (3/5/2012).
Dalam aksi tersebut HMI MPO bealiansi
dengan FMN (Front Mahasiswa Nasional), Pembebasan dan SMI (Serikat
Mahasiswa Indonesia). Aksi dimulai dari Universitas Islam Indonesia
(UII) di Jalan Cik Di Tiro, long march menuju Bundaran UGM.
Usai dari UGM, aksi dilanjutkan dengan
pawai sepeda motor menuju Jalan Abu Bakar Ali, Gedung DPRD DIY.
Pengunjukrasa ditemui sejumlah anggota dewan.
Tidak hanya sampai di situ, setelah
dialog, massa kembali bergerak ke Jalan Malioboro dan menggelar
pertunjukan treatikal dengan tema mahalnnya pendidikan di Indonesia
khususnnya di Yogyakarta sebagai kota pelajar. Aksi ini sempat
memacetkan Jalan Maloboro sepanjang 7 KM. Sambil bergantian orasi menuju
Titik Nol Yogyakarta.
Selain menyuarakan pendidikan murah,
mahasiswa juga menuntut perbaikan kualitas dan kesejahteraan guru, serta
menolak RUU Perguruan Tinggi yang dinilai dapat mengungkung kreatifitas
mahasiswa.
“Pendidikan murah bagi rakyat, perbaikan
kesejahteraan dan kualitas guru merupakan kunci menyongsong Indonesia
bermartabat. Kami juga menolak RUU PT dan liberalisasi pendidikan karena
dapat mengkerangkeng kreatifitas mahasiswa,” tandas Muhtar.HMINEWS.Com
AZHAR.M.F
0 komentar:
Posting Komentar