>

Umat Islam Amerika Marah Atas Perilaku Polisi New York

Beberapa pemimpin Islam telah menolak undangan dalam sebuah acara tahunan yang bertajuk sarapan dengan walikota, yang setiap akhir tahun diadakan antaragama. Umat Islam marah atas upaya kepolisian untuk menyusup dan memata-matai masjid-masjid uamt Islam.
Para Imam serta Aktivis mengatakan dalam sebuah pernyataan sikap kepada Walikota Michael Bloomber bahwa mereka terganggu dengan berbagai rangkaian cerita dari The Associated Press yang menyatakan dengan rinci bahwa kepolisian New York (New York Police Departement) telah melakukan pengumpulan sebuah program untuk mengawasi umat Islam dalam bisnisnya serta rumah Ibadah.
Michael Bloomberg malah membela NYPD, dengan menyatakan tidak mengambil informasi mengenai agama atas perilaku kepolisian yang memata-matai tersebut.
Juru bicara Walikota Stu Bloomberg Loeser pada Rabu (28/12) mengakui bahwa banyak orang menolak undangan sarapan akhir tahun yang biasa diselenggarakan oleh Walikota.
"Walikota Bloomberg mengetahui bahwa tingkat pelanggaran hak-hak sipil sangat meningkat drastis, tetapi bukan malah mendukung untuk menjaga supremasi hukum, malah membela kepolisian New York yang sering melanggar hak-hak sipil," tulis Imam Al-Haji Thalib Abdur-Rashid dari The Mosque of Islamic Brotherhood. "Disisi lain, kami percaya bahwa langkah-langkah sebagaimana mengancam hak-hak dari
orang Amerika, sama artinya memperkuat rasa ketidakpercayaan antara masyarakat dan penegakan hukum." Dia menambahkan "Kami sangat terganggu bahwa sampai saat ini kita hanya mendengar kata-kata dukungan yang kuat untuk kebijakan ini yyang sering mengganggu dan melanggar hak-hak umat Islam. Kami sama terganggunya oleh Komisaris Polisi Raymond dengan penolakan Kelly dari informasi yang kita ketahui atas dokumen rahasia kepolisian yang telah diketahui publik."
Para pemimpin Muslim mengatakan bahwa mereka menghargai dan mendukung dengan setia atas ungkapan walikota pada tahun lalu yaitu ketika Walikota membela atas pusat Islam yang rencananya dibangun didekat lokasi runtuhnya World Trade Center (WTC). Tapi mereka mengatakan bahwa mereka kecewa dengan apa yang dia katakan setelah terjadinya kasus penyusupan para polisi dilingkungan uamt islam pada bulan agustus lalu. Karena ini merupakan program CIA yang sangat agresif pasca serangan 11 September.
Informasi mengungkapkan bahwa sebuah tim yang terdiri dari 16 petugas polisi harus mampu berbicara setidaknya lima bahasa asing, dan ditugaskan untuk mengorek informasi dan membuat database pada pemerintahan dalam memetakan lingkungan etnis di New York, New Jersey dan Connecticut.
Dokumen terakhir mengungkapkan bahwa petugas polisi yang menyamar biasanya sebagai tukang pembersih yang seringkali mengunjungi beberapa tempat bisnis lokal, seperti toko buku Islam dan kafe. Mereka mengobrol dengan pemilik toko dan menentukan etnis mereka dan melihat pandangan keislaman mereka. Mereka juga sering bermain cricket dan "menguping" dalam perbincangan orang-orang Islam di beberapa kafe dan klub.
Informasi ini juga mengungkapkan bahwa salah satu operasi yang paling berpengalaman ini dijalankan oleh CIA klandestin yang mulai aktif pada departemen kepolisian pada bulan Juli sebagai asisten khusus kepala wakil komirasi badan intelijen.
Padahal dalam undang-undang, CIA dilarang memata-matai orang yang berada di Amerika, negeri mereka sendiri. Kemitraan mereka dengan NYPD merupakan sebuah masalah dan cacat hukum, sehingga sangat mungkin harus diselidiki kesalahan departemen tersebut.
 AZHAR.M.FARIS
Sumber:(suaranews)

Penulis : RG-UG112 ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Umat Islam Amerika Marah Atas Perilaku Polisi New York ini dipublish oleh RG-UG112 pada hari Jumat, 04 Mei 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Umat Islam Amerika Marah Atas Perilaku Polisi New York
 

0 komentar: