|
RIBUAN peritel di Kanada sekarang sudah
memiliki peralatan yang dapat digunakan konsumennya untuk melakukan
transaksi pembayaran dengan ponsel mereka.
Dengan sistem transaksi baru tersebut, sebagaimana diberitakan Reuters, Kanada telah menjadi pemimpin dalam pengembangan yang dapat membuat uang suatu saat tidak akan dipakai lagi.
Kanada hanya perlu bekerja sama dengan bank, perusahaan kartu kredit dan juga telekomunikasi untuk mewujudkan model tersebut agar warganya dapat membayar kopi atau bensin dengan ponselnya.
Ponsel yang sudah menggunakan chip khusus bisa terhubung secara nirkabel dengan sebuah mesin pembaca (reader) sehingga dapat memindahkan data. Sebenarnya, perusahaan telekomunikasi dan bank serta penyedia kartu kredit di Inggris, Korea Selatan, dan juga Jepang telah melakukan hal serupa seperti Kanada, namun tidak satupun yang mampu bertahan hingga sekarang.
Di Korea Selatan, toko yang menyediakan layanan seperti itu sangat terbatas sehingga warganya tidak bisa melakukan pembayaran dengan ponsel.
Sedangkan di Jepang, popularitas kartu kredit dan debit masih belum tergoyahkan dan Inggris pun terkendala karena regulator Uni Eropa yang takut sistem tersebut dapat melanggar peraturan kompetisi yang terjadi di antara tiap perusahaan telekomunikasi.
Konsultan Accenture PLC Stephen Gardiner mengatakan, ''Kanada lebih siap dibandingkan negara manapun di dunia.''(Reuters/MI/Wrt3)
Dengan sistem transaksi baru tersebut, sebagaimana diberitakan Reuters, Kanada telah menjadi pemimpin dalam pengembangan yang dapat membuat uang suatu saat tidak akan dipakai lagi.
Kanada hanya perlu bekerja sama dengan bank, perusahaan kartu kredit dan juga telekomunikasi untuk mewujudkan model tersebut agar warganya dapat membayar kopi atau bensin dengan ponselnya.
Ponsel yang sudah menggunakan chip khusus bisa terhubung secara nirkabel dengan sebuah mesin pembaca (reader) sehingga dapat memindahkan data. Sebenarnya, perusahaan telekomunikasi dan bank serta penyedia kartu kredit di Inggris, Korea Selatan, dan juga Jepang telah melakukan hal serupa seperti Kanada, namun tidak satupun yang mampu bertahan hingga sekarang.
Di Korea Selatan, toko yang menyediakan layanan seperti itu sangat terbatas sehingga warganya tidak bisa melakukan pembayaran dengan ponsel.
Sedangkan di Jepang, popularitas kartu kredit dan debit masih belum tergoyahkan dan Inggris pun terkendala karena regulator Uni Eropa yang takut sistem tersebut dapat melanggar peraturan kompetisi yang terjadi di antara tiap perusahaan telekomunikasi.
Konsultan Accenture PLC Stephen Gardiner mengatakan, ''Kanada lebih siap dibandingkan negara manapun di dunia.''(Reuters/MI/Wrt3)
0 komentar:
Posting Komentar