>

AKEELAH


RESENSI BUKU AKEELAH ;

Akeelah
Judul Buku     : “AKEELAH”
Pengarang      :  James W. Ellison yang berdasarkan naskah film karya Doug Atchison
Penerjemah    : Sapardi Djokodamono
Tahun Terbit  : 2006
Penerbit         : Yayasan Obor Indonesia
Desain Sampul: Stephen Rinaldy
Tebal Buku     : 207 halaman
Gambar Sampul:
Gambar penampilan Akeelah di atas panggung dan di hadapan para juri serta penonton saat mengikuti lomba mengeja
Kepengarangan :
Novel Akeelah ditulis oleh James W. Ellison dari naskah film Akeelah and the Bee yang ditulis oleh Doug Atchinson yang juga menjadi sutradara filmnya.  James W. Ellison sudah mengalihwanakan (novelisasi) beberapa film seperti Finding Forrester, Two Brothers, dan Rudy.
Ikhtisar Cerita            :
Akeelah menceritakan anak perempuan Afrika-Amerika asal Los Angeles Selatan yang menemukan kekuatan diri dan dukungan orang-orang di sekitarnya menuju lomba mengeja tingkat nasional.
Tokoh Akeelah, merupakan remaja kulit hitam murid kelas VII Sekolah Menengah Crenshaw yang masih berumur 11 tahun. Ia tinggal bersama ibu dan kakak-kakaknya, sementara ayahnya telah meninggal   3 tahun lalu karena menjadi korban salah tembak oleh polisi saat akan membeli sebungkus rokok di depan sebuah ruko.
Diawali oleh tawaran dari Bu Cross, guru Akeelah di sekolahnya untuk mengikuti lomba mengeja di tingkat distrik dan bujukan dari kepala sekolahnya, Pak Welch. Meskipun awalnya ia menolak untuk mengikuti perlombaan tersebut tapi akhirnya ia tertarik juga untuk mengikuti perlombaan yang bergengsi tersebut. Dengan bantuan Dr. Larabee, seorang professor bahasa Inggris, Akeelah berlatih dengan keras hingga akhirnya ia lolos ke tingkat regional. Di tingkat regional Akeelah bukan saja harus belajar dengan sangat keras dan menguras seluruh kemampuannya, ia pun harus menghadapi kenyataan bahwa ia berbeda dari peserta-peserta lainnya yang berasal dari keluarga sangat berkecukupan. Namun, semua halangan itu tidak membuatnya mundur atau rendah diri. Dengan bantuan Dr. Larabee, Akeelah membuktikan bahwa meskipun berasal dari keluarga pas-pasan, bersekolah di sekolah yang tidak masuk kategori baik, hidup di lingkungan yang penuh masalah sosial, seorang anak yang mendapat dukungan dan kasih sayang dari keluarga dan lingkungannya bisa memperlihatkan kemampuan luar biasa tak terduga. Di tingkat regional itu pula ia berkenalan dengan Javier, seorang murid yang baik hati dan mempunyai humor tinggi, murid dari Sekolah Menengah Woodland Hills yang akhirnya membantu Akeelah sampai ke tingkat Nasional. Dia pun mengenal  Dylan Watanabe, murid Sekolah Menengah Woodland Hills yang sudah 3 tahun berturut-turut menjadi juara kedua di Perlombaan Mengeja  Scripps Nasional. Hanya saja ia berbeda dengan Javier, dia bersikap sedikit angkuh. Mereka bertiga itulah yang akhirnya lolos ke tingkat negara bagian. Di tingkat Negara bagian pun Akeelah bisa lolos menjadi 10 besar terbaik yang akan mewakili Negara bagiannya ke tingkat nasional. Walaupun lolosnya Akeelah ke tingkat nasional dapat dibilang suatu keberuntungan karena ada seorang peserta yang berbuat curang saat perlombaan berlangsung yang akhirnya mengantar Akeelah ke tingkat nasional bersama Javier dan Dylan.
Setelah itu kehidupan Akeelah mulai berubah. Ia menjadi sorotan banyak orang, bahan obrolan, dan kebanggaan Crenshaw  karena akan mewakili Crenshaw ke perlombaan mengeja tingkat nasional di Washington D.C. Namun ia tidak merasa nyaman dengan semua itu. Apalagi ketika Dr. Larabee, pelatih mengejanya menyatakan tidak akan melatihya lagi karena sudah merasa sudah memberikan pelatihan dan teknik-teknik pada Akeelah. Dr. Larabee  hanya memberi Akeelah sebuah kotak yang berisi 5000 kata yang terdiri kata Latin, Perancis, Denmark, dll, juga Georgia teman terbaiknya di Crenshaw yang mulai menghindarinya membuat Akeelah menjadi gusar. Akan tetapi ibunya memberikan semangat pada anaknya itu agar tetap selau berlatih lebih keras lagi walaupun sebelum Akeelah lolos ke tingkat regional, ibunya melarangnya mengikuti perlombaan tersebut. Akhirnya, di manapun ia berada, ia meminta orang di sekitarnya untuk memberi beberapa kata untuk ia eja.
Akhirnya perlombaan mengeja tingkat nasional telah tiba. Akeelah berangkat ke Washington D.C. bersama Pak Welch dan ibunya. Dr. Larabee pun menghadiri perlombaan tersebut untuk menyaksikan penampilan Akeelah.
Peserta demi peserta mulai berguguran hingga akhirnya menyisakan 2 peserta, yaitu Akeelah Anderson dan Dylan Watanabee. Mereka bersaing sangat ketat. Karena mereka sama kuatnya dan masing-masing hanya melakukan kesalahan 1 kata saja hingga kata terakhir, Akeelah dan Dylan akhirnya menjadi juara bersama-sama. Mereka meraih trofi dan uang 20.000 dollar Amerika. 
Bahasa pengarang:
Bahasa pengarang menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti oleh anak-anak. Apalagi pengarang lebih banyak menggunakan kata-kata tidak baku untuk menggambarkan bahasa yang digunakan Akeelah.
Kelebihan:
Bahasanya mudah dimengerti sehingga dapat kita bayangkan dengan mudah apalagi ditambah dengan beberapa gambar dari adegan-adegan di film aslinya. Buku ini juga mengedepankan nilai luhur pendidikan yang pada dasarnya memberikan kesempatan yang sama kepada setiap individu tanpa membedakan warna kulit, agama, status sosial atau apapun.
Kekurangan:
Pembaca tidak dapat dengan mudah mengingat peristiwa-peristiwa sebelumnya sehingga terkadang harus membuka lembaran yang lalu.
Kesimpulan :
Buku yang mengusung nilai-nilai luhur keseteraan, keluarga, dan persahabatan ini sangat pantas menjadi bacaan wajib bagi anak-anak apalagi anak-anak Indonesia yag rasanya saat ini masih kekurangan bacaan yang baik dan inspiratif.

Fahrie Schitzo

Penulis : RG-UG112 ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel AKEELAH ini dipublish oleh RG-UG112 pada hari Jumat, 22 Juni 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan AKEELAH
 

0 komentar: