Bandung - Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas berharap kader Muhammadiyah banyak yang menjadi jurnalis. Media massa dianggap menjadi saluran yang pas untuk berdakwah. Karenanya ia meminta sering dilakukan pelatihan jurnalistik secara berkala.
"Pelatihan Jurnalistik bukan semata untuk menjadikan kader Muhammadiyah menjadi jurnalis. Tapi intinya bagaimana agar kader itu mampu mengemas isu untuk bahan dakwah. Terutama para dai Muhammadiyah, mereka juga harus mampu mengenas dakwahnya dengan isu yang strategis agar tepat sasaran," ujar Yunahar dalam Tanwir yang digelar di Hotel Horison Bandung, Jalan Pelajar Pejuang 45, Sabtu (23/6/2012).
Saat ini menurutnya pelatihan jurnalistik sudah ada, namun belum berkala. "Seperti Pemuda Muhammadiyah atau IMM harus lebih sering lagi mengadakan pelatihan Jurnalistik," katanya.
Menurut dia keberadaan media internal Muhammadiyah saat belum optimal. Sekarang ini, kata dia, baru Suara Muhammadiyah media internal persyarikatan yang oplagnya secara nasional.
Sementara dalam dunia maya, selain laman www.muhammadiyah.org sekarang ini telah hadir radio streeming Muhammadiyah. Sementara untuk dunia televisi, Muhammadiyah DIY saja yang telah memiliki televisi lokal, Arah Dunia Televisi (ADTV).
Menurut Yunahar, kader yang telah terlatih dalam dunia jurnalistik bukan untuk berkiprah di media Muhammadiyah saja. Mereka juga harus mampu berkiprah di media-media lainnya, nasional bahkan internasional.
AZHAR.M.F
"Pelatihan Jurnalistik bukan semata untuk menjadikan kader Muhammadiyah menjadi jurnalis. Tapi intinya bagaimana agar kader itu mampu mengemas isu untuk bahan dakwah. Terutama para dai Muhammadiyah, mereka juga harus mampu mengenas dakwahnya dengan isu yang strategis agar tepat sasaran," ujar Yunahar dalam Tanwir yang digelar di Hotel Horison Bandung, Jalan Pelajar Pejuang 45, Sabtu (23/6/2012).
Saat ini menurutnya pelatihan jurnalistik sudah ada, namun belum berkala. "Seperti Pemuda Muhammadiyah atau IMM harus lebih sering lagi mengadakan pelatihan Jurnalistik," katanya.
Menurut dia keberadaan media internal Muhammadiyah saat belum optimal. Sekarang ini, kata dia, baru Suara Muhammadiyah media internal persyarikatan yang oplagnya secara nasional.
Sementara dalam dunia maya, selain laman www.muhammadiyah.org sekarang ini telah hadir radio streeming Muhammadiyah. Sementara untuk dunia televisi, Muhammadiyah DIY saja yang telah memiliki televisi lokal, Arah Dunia Televisi (ADTV).
Menurut Yunahar, kader yang telah terlatih dalam dunia jurnalistik bukan untuk berkiprah di media Muhammadiyah saja. Mereka juga harus mampu berkiprah di media-media lainnya, nasional bahkan internasional.
AZHAR.M.F
0 komentar:
Posting Komentar