Akibat bentrokan antar warga tersebut, lebih dari 11 kendaraan roda dua dibakar dan korban luka-luka diperkirakan mencapai puluhan orang.
Bentrokan ini bermula dari iring-iringan rombongan penari cakalele yang membawa obor Pattimura dari Negeri Batumerah akan diserahkan secara estafet ke masyarakat Mardika namun tanpa diduga terjadi keributan dengan warga yang sedang berdiri di tepi jalan.
Akibatnya obor-obor bambu yang dibawa rombongan penari ini dilemparkan ke arah penonton mengakibatkan sejumlah orang mengalami luka bakar, dan dalam waktu sekejap aksi saling lempar dengan batu dan benda keras lainnya tidak bisa dihindarkan.
Menurut saksi mata, sejumlah penonton juga terkena luka di tangan dan kaki akibat terkena sabetan benda tajam berupa parang yang diselipkan dalam bambu.
Ratusan personil Brimob, Dalmas, Shabara dan TNI Angkatan Darat dilengkapi peralatan lengkap dan kendaraan taktis seperti water canon, mobil barakuda serta panser berusaha menghalau massa dari kawasan jalan Jenderal Sudirman hingga jalan Rijali.
Meski dilempari massa, Kasdam XVI/Pattimura terlihat turun langsung ke TKP untuk memimpin anak buahnya melakukan pengamanan.
Sementara Ketua Sinode GPM, Pendeta John Ruhulessin berulang kali memenangkan massa dan mengimbau mereka untuk tidak melakukan tindakan anarhis, termasuk melakukan pemblokiran kalan, membakar ban atau melemparai aparat keamanan.
Hari ini, Rabu (16/05) kondisi sudah terkendali.
AZHAR.M.F
0 komentar:
Posting Komentar