![Mesir Tengahi Israel-Palestina Soal Aksi Mogok Tahanan](http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/tahanan-palestina-_110803192140-945.jpg)
Tahanan Palestina
REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Para pejabat Palestina juga
mengatakan, mediator Mesir mencoba mencari solusi dengan Israel dan
Palestina untuk mengakhiri mogok makan para tahanan Palestina. Para
pejabat tidak mau disebut namanya karena kepekaan masalah tersebut. Para
pejabat Mesir juga tidak bersedia berkomentar.
Pemimpin Palestina, Mahmoud Abbas Sabtu (12/5) juga meminta agar pemerintah Amerika Serikat (AS) mengikuti penyelesaian masalah tahanan Palestina. Dengan begitu, ia mengharapkan agar dapat memenuhi permintaan yang diajukan tahanan Palestina yang sedang melakukan mogok makan di penjara Israel.
Sekitar 1.600 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel sedang mogok makan untuk menuntut kondisi penjara yang lebih baik, termasuk mengakhiri penahanan tanpa pengadilan. Pembicaraan yang ditengahi Mesir menandakan pertama kalinya negosiasi dilakukan secara substantif untuk meredakan aksi protes.
Dua tahanan, Thae Halahla dan Bilal Diab melakukan mogok makan selama lebih dari 70 hari. Keduanya adalah anggota jihad Islam, sebuah kelompok yang berjanji akan menghancurkan Israel. Mereka menuntut untuk menghentikan penahanan secara administratif dan mendesak agar anggota keluarga para tahanan dapat mengunjungi mereka.
AZHAR.M.F
Pemimpin Palestina, Mahmoud Abbas Sabtu (12/5) juga meminta agar pemerintah Amerika Serikat (AS) mengikuti penyelesaian masalah tahanan Palestina. Dengan begitu, ia mengharapkan agar dapat memenuhi permintaan yang diajukan tahanan Palestina yang sedang melakukan mogok makan di penjara Israel.
Sekitar 1.600 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel sedang mogok makan untuk menuntut kondisi penjara yang lebih baik, termasuk mengakhiri penahanan tanpa pengadilan. Pembicaraan yang ditengahi Mesir menandakan pertama kalinya negosiasi dilakukan secara substantif untuk meredakan aksi protes.
Dua tahanan, Thae Halahla dan Bilal Diab melakukan mogok makan selama lebih dari 70 hari. Keduanya adalah anggota jihad Islam, sebuah kelompok yang berjanji akan menghancurkan Israel. Mereka menuntut untuk menghentikan penahanan secara administratif dan mendesak agar anggota keluarga para tahanan dapat mengunjungi mereka.
AZHAR.M.F
0 komentar:
Posting Komentar