>

Serial kisah para komandan Jihad: Pengalamanku Bersama Abu Mush’ab az-Zarqawi

(Arrahmah.com) – Dalam kisah terakhir kali ini, Saiful Adl mengisahkan perjuangan jihad Abu Mush’ab az-Zarqawi melawan aliansi zionis-salibis di Irak. Tak lupa, Saiful Adl memberikan berbagai pengarahan militer, manajemen, dan organisasi demi kesuksesan jihad ‘anak asuh’nya tersebut.
Arahan matang yang disampaikan oleh Saiful Adl pada tahun 1426 H/2005 M itu mengilhami aliansi sebagian besar kelompok jihad dan suku-suku muslim sunni di Irak, yang berbuah proklamasi Daulah Islamiyah Irak, 22 Ramadhan 1427 H/15 Oktober 2006 M. Allahu Akbar!
***
Kisah di Iran:
Kami mengirim ikhwan Arab ke Iran secara bergiliran. Sebelumnya, ikhwan lain dari Jazirah Arab, Kuwait, Uni Emirat Arab sudah terlebih dahulu keluar dari Afghanistan. Di sana, mereka berhasil menggalang dana cukup banyak. Sesampai di sana, kami membentuk struktur kepemimpinan pusat dan beberapa sub-sub cabang. Kami mulai menyewa beberapa apartemen untuk menempatkan beberapa ikhwan dan keluarganya.
Yang menggembirakan, ikhwan-ikhwan yang berada di Hizb Al-Islami pimpinan Gulbuddin Hikmatyar, turut memberikan bantuan berarti kepada kami di sini. Mereka menyediakan apartemen dan menyerahkan perkebunan-perkebunannya untuk digunakan sesuka kami.
Kami mulai bekerja, kami terus menjalin hubungan dengan para petinggi yang telah kami tunjuk tadi, dan membekalinya sejak dari awal. Ini termasuk program kami selama kami keluar dari Afghanistan. Kami juga membentuk kelompok-kelompok perang yang kami kirim kembali ke Afghanistan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sudah kami atur di sana. Di sisi lain, kami juga mengkaji kondisi ikhwan-ikhwan di sini, yang nantinya kami pilihkan medan amal baru bagi mereka.
Setelah melalui pengkajian dan diskusi panjang, Akh Abu Mush’ab dan teman-temannya yang dari Palestina dan Yordania, memilih pergi ke Irak. Sebab dengan face dan logat bahasa yang mereka miliki, mereka mudah melakukan adaptasi dan konsolidasi di sana.
Berdasarkan perkiraan dan kajian yang mendalam, kami berkesimpulan Amerika pasti akan menyerang Irak, cepat atau lambat. Di sinilah nantinya mereka akan melakukan kesalahan kesekian kalinya. Perang Irak ini nanti, memiliki misi menjatuhkan pemerintahan di sana. Berdasarkan prediksi ini, kami harus memainkan peran penting dalam melakukan perlawanan. Dan inilah kesempatan bersejarah bagi kami untuk mendirikan negara Islam yang akan mengambil tugas terbesar dalam melenyapkan kezaliman dan memenangkan yang benar di dunia, dengan izin Allah. Akh Abu Mush’ab sepakat dengan analisa saya ini.
Dan perlu di catat Al-Qa’eda sama sekali tidak memiliki hubungan dengan Saddam Hussain dan pemerintahannya. Berbeda dengan apa yang digembar-gemborkan oleh Amerika, mereka selalu mengkait-kaitkan Saddam Hussein dan pemerintahannya dengan Al-Qa’eda. Dengan ini, mereka bermaksud membuat alasan pembenaran untuk menyerang Irak, berdasarkan peraturan internasional bikinan mereka sendiri, yang mereka paksakan terhadap bangsa-bangsa di dunia dengan kekuatan militer. Termasuk terhadap rakyat Israel dan orang-orang Kristen yang beraliran Katolik.
Maka kami harus mengatur langkah untuk memasukkan ikhwan-ikhwan Al-Qa’eda ke Irak melalui jalur utara yang tidak dijaga terlalu ketat oleh pihak aparat pemerintahan setempat. Dari sana nanti, baru kita akan menyebar ke daerah selatan yang menjadi basis saudara-saudara kita sesama kaum sunni. Kami kebetulan memiliki beberapa anggota di antara mereka.
Waktu itu, ikhwan-ikhwan di Jamaah Anshar Al-Islam turut memberikan bantuan kepada kami untuk mewujudkan target ini.
Lama-kelamaan, Amerika tahu kalau orang-orang Iran turut menyembunyikan kegiatan kami di sana. Maka mereka segera mengecam Iran melalui berbagai media massa. Mereka menuduh Iran telah membantu Al-Qa’eda dan organisasi terorisme internasional.
Pihak pemerintahan Iran beraksi, mereka menangkapi dan memenjarakan para pemuda mujahidin, lalu mengekstradisi ke negara masing-masing atau mengasingkannya ke mana saja mereka suka. Yang penting mereka harus keluar dari Iran.
Tindakan-tindakan yang diambil oleh pemerintahan Iran terhadap kami telah menggagalkan 75 % rencana yang sudah kami susun. Banyak sekali pemuda yang ditangkap. Sekitar 80 % pengikut Az-Zarqawi tertangkap. Ini memaksa kami untuk membuat rencana baru guna mengevakuasi Abu Mush’ab dan pengikutnya yang masih tersisa dari Iran. Arah yang kami tuju adalah Irak. Jalurnya adalah melalui perbatasan utara, yang menghubungkan antara Irak dan Iran. Targetnya adalah sampai ke basis-basis kaum sunni di daerah Irak tengah. Dari sana program selanjutnya adalah membangun dan membentuk pasukan untuk memerangi Amerika, dan mengalahkannya dengan izin Allah. Pilihan ini bukan dilakukan secara asal-asalan. Kami sudah mengkajinya dengan sedemikian detail.
Ketika berpisah dengan saya dan berangkat ke Irak, kepribadian Abu Mush’ab sudah banyak berubah. Kini ia memiliki kelebihan berupa cara pandang yang jauh ke depan. Pandangan jauh ke depan ini adalah bagaimana cara membalas secara setimpal terhadap kekejian Amerika dalam membumi hanguskan bumi Afghanistan, dimana itu dia saksikan sendiri dengan mata kepalanya sendiri. Rasa benci Abu Mush’ab terhadap Amerika ini, cukup membentuk karakter baru pada diri Abu Mush’ab. Saya tidak bisa menulis secara lebih detail mengenai kepribadian baru beliau ini.
Sejak meninggalkan Iran, beliau tidak pernah berjumpa lagi dengan saya. Tapi berdasarkan berita-berita yang saya dengar tentang beliau, saya bisa simpulkan bahwa beliau telah berubah menjadi seorang komandan profesional yang mampu mengatur pertempuran melawan kekuatan militer kafir internasional, yang tergabung dalam Amerika, Israel, dan orang-orang yang loyal kepada mereka. Abu Mush’ab akan mampu memenangkan pertempuran ini dengan izin Allah SWT.
Harapan kami untuk Abu Mush’ab dan pengikut-pengikutnya, hendaknya beliau mengambil saran-saran berikut ini, yang menurut kami penting dalam fase yang sekarang mereka jalani. Kalau mereka mau mengambil saran ini, mereka akan menuai hasil besar – dengan izin Allah – dalam memenangkan pertempuran yang terjadi di bola bumi sekarang ini, yaitu antara kebenaran dan kebathilan.
Berikut ini saran-saran kami:
  1. Setiap pekerjaan harus ada targetnya.
    Apabila sejak awal targetnya jelas dan mudah ditempuh. Jika jalannya jelas, kita bisa menentukan sarana dan waktu yang tepat untuk menapaki jalan menuju target tersebut. Perlu kalian ketahui sampai tidaknya kita kepada sebuah target memerlukan empat unsur:
    a) Dasar pemikiran. Setiap proyek harus didasari sebuah pemikiran atau lebih, yang menjelaskan dasar pemikiran, sarana yang dipakai dan target yang akan dicapai. Urusan ini tidak menyisakan banyak tempat untuk berijtihad. Artinya kalian harus menyatakan terang-terangan bahwa tujuan kalian adalah mengembalikan kehidupan yang Islami, dengan cara menegakkan negara Islam. Negara Islam inilah yang nantinya akan memecahkan semua permasalahan umat, sehingga umat kembali sehat dan kuat. Umat yang mampu memainkan peran baiknya dalam kehidupan umat manusia. Sebagai pelaksanaan dari firman Allah SWT:
    كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللهِ
    “Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran [3]: 110)Dan firman Allah:
    وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةُُ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ
    “Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar” (QS. Ali Imran [3]: 104)Kebaikan dan tugas ini, tidak akan mungkin terealisir dalam kehidupan umat kecuali jika umat itu sendiri memiliki perangkat-perangkat yang dibutuhkan untuk itu. Nah perangkat-perangkat ini akan terwujud hanya dengan tegaknya negara Islam (Daulah Islamiyah).
    Dalam kondisi serba sulit semacam ini, perampasan sumber daya alam, penjajahan negeri dan manusia, pemerkosaan kehormatan dan tanah air, tidak bisa dilenyapkan kecuali dengan membentuk tandingan bagi negara yang melakukan kekejaman ini, yang akan bersaing dengannya dalam berbagai bidang. Sehingga ia bisa dihentikan dan diusir.
    Saudara-saudaraku…. Kesempatan dan kondisi sekarang ini sangat tepat untuk mengumumkan daulah ini. Sebab rakyat dari umat kita yang tertindas sekarang ini, sudah mulai sadar terhadap apa yang terjadi di sekelilingnya. Kekufuran pemerintah, baik di dunia Arab khususnya, atau dunia Islam pada umumnya, mulai nampak dengan jelas karena tiga hal: mereka tidak memberlakukan hukum Allah, loyal membantu orang-orang Israel dan kaum musyrik yang merupakan musuh umat dalam sejarah, dan kekejaman mereka terhadap umat Islam sendiri.
    Karena tiga hal ini, kebanyakan umat merindukan di mana mereka bisa terbebas dari pemerintah seperti ini. Maka, dasar pemikiran kita di sini harus jelas. Sumbernya pun harus jelas, yaitu Al Qur-aan dan As Sunnah yang shahih, dan akidah kita yang benar yang kita ambil dari para salafus sholeh. Kita memegang ini sebagaimana cara mereka memegangnya. Akidah yang menghantarkan kita untuk memahami realita dengan pemahaman yang bersih, tidak ada kerancuan di dalamnya. Pemahaman yang akan melahirkan pemikiran berkembang, yang mampu mengadakan pembaharuan dan solusi pada setiap ujian dan kondisi yang dihadapi umat. Pemikiran yang jelas dan kuat, yang mampu mengalahkan semua pemikiran lain yang menentangnya.
    Dan Alhamdulillah, Islam telah mengalami masa-masa panjang karena usianya telah lebih dari 1400 tahun, mampu menyesuaikan diri dengan berbagai iklim dan kondisi yang bermacam-macam. Dengan pengalaman ini, Islam akan mampu untuk keluar dari setiap musibah dan ujian. Maka dari itu, kita harus punya lembaga yang terdiri dari orang-orang bijak dan alim ulama’ yang mampu melaksanakan urusan-urusan ini.
    b) SDM. Manusia adalah unsur kedua yang mempengaruhi sukses tidaknya proyek besar ini. Harus ada manusia yang meyakini dengan kuat apa yang menjadi pemikirannya dan berusaha mewujudkan target yang telah ditentukan oleh pemikiran ini. Berdasarkan pertimbangan ini, kita harus memiliki perangkat dakwah yang bagus, yang mampu menyampaikan dan mengantarkan umat kepada kebenaran.
    Sebagaimana kita membentuk semua proyek militer dalam jihad, kita juga harus membuat proyek dakwah. Sebab kita tidak akan mampu sampai kepada perubahan yang kita inginkan selain dengan perubahan yang nyata dalam kehidupan manusia. Karena manusialah yang menghiasi zaman. Dan kemenangan besar dan solid, tidak mungkin terjadi kecuali dengan memberdayakan seluruh kekuatan dan potensi umat. Baik potensi SDM nya atau materinya. Kita harus sadar, bahwa pemuda Islam hari ini siap untuk menerima dakwah kebenaran, siap membela dan melindunginya.
    c) Dana. Kita sudah punya dasar pemikiran yang bersih dan sumber daya manusia yang merdeka, yang meyakini dengan kuat dasar pemikiran ini. Manusia-manusia ini tidak akan mampu mencapai target kecuali jika masalah dana yang dibutuhkan tidak terpenuhi. Dengan dana inilah, mereka akan bisa menguasai sarana-sarana utama untuk mewujudkan kemenangan dan kekuasaan di muka bumi (tamkin).
    d) Kepemimpinan yang solid dan berpengalaman. Inilah unsur keempat yang harus dipenuhi. Pemimpinlah yang bertugas memenuhi ketiga unsur diatas dengan baik. Seandainya ada dasar pemikiran, SDM, tanpa adanya dana dan kepemimpinan yang baik, kita tidak akan bisa mencapai target. Dunia Arab dan dunia Islam umumnya, banyak sekali memiliki orang-orang yang berpengalaman dan profesional. Ini cukup untuk membentuk sebuah kepemimpinan baru yang berpandangan jauh dan mampu mengatur umat ini.
  2. Bendera yang jelas.
    Bendera Islam yang jelas dan kepemimpinan hakiki telah menghilang dari umat ini sejak 100 tahun lebih. Hilangnya bendera ini, telah memcah belah kekuatan umat dan menjadikannya lemah di hadapan musuh. Kepemimpinan yang seharusnya menghadapi musuh, justru dibikin oleh musuh. Mereka membentuknya untuk melayani kepentingan mereka. Para pemimpin boneka itu mengangkat bendera-bendera seperti nasionalisme, sekularisme dan kebangsaan.
    Nah, jika kita mengangkat bendera yang mengatas namakan Islam, bendera Laa ilaaha illallah, Muhammadur Rasulullah, maka bendera itu akan mampu mengoyak bendera-bendera lain yang menyelisihinya dan menampakkan kepalsuan serta kejelekannya. Ini akan membantu kita membangun kepemimpinan hakiki bagi umat ini, kepemimpinan yang ikhlas dan mampu menjawab tantangan besar ini, yang jeli dan mampu menjaga situasi, menajamkan semangat, meledakkan kekuatan dan skill, serta meletakkan pada posisi terbaik. Ini menuntut para pemuda dan ikhwan-ikhwan untuk mengeluarkan kemampuan dan skill masing-masing. Kita sudah sama-sama tahu, bahwa tanzhim (jama’ah) dibentuk untuk memposisikan komandan dan memanfaatkan potensi.
  3. Program (perencanaan).
    Artinya, pekerjaan yang memasang sebuah target, harus dibangun diatas perencanaan yang jelas sejak awal. Kejelasan program bisa menghemat sarana yang dibutuhkan, apa saja material yang harus dipenuhi, dan kapan waktu pelaksanaannya untuk menyelesaikannya. Pekerjaan apa saja yang tidak terencana dengan baik, sama dengan pekerjaan asal-asalan dan tidak menghasilkan.
    Bagi yang mau meneliti pekerjaan gerakan-gerakan Islam sekarang ini, bisa melihat kebanyakan pekerjaan mereka terkesan asal. Keikhlasan saja tidak cukup untuk menggapai keberhasilan dan kemenangan. Selain ikhlas kita juga harus mengambil sebab-sebab yang telah digariskan dalam sunnatullah. Nah, membuat perencanaan yang jelas dan sesuai, termasuk menempuh sunnatullah. Dari sini, maka semua yang terlibat dalam perjuangan dan jihad, harus memiliki perencanaan. Baik jangka pendek maupun jangka panjang. Rencana jangka pendek adalah target yang hendak dicapai bersifat skala. Sedangkan jangka panjang adalah sampai kepada target terbesar, yaitu menegakkan daulah Islam.
  4. Menggunakan kesempatan bila ada dan mempersiapkan diri untuk menyambut kesempatan yang kira-kira akan datang di masa mendatang.
    Untuk lebih jelasnya, kami akan berikan satu contoh yaitu kondisi Irak sekarang ini. Tidak teraturnya keamanan disebabkan runtuhnya rezim Saddam Hussein telah memberikan kesempatan bagus untuk mengobarkan operasi-operasi jihad, sehingga semakin membara dan menyebar luas serta menancap kuat di bumi Irak. Kesempatan ini tidak muncul seandainya rezim lama masih bertahan.
    Nah, kesempatan seperti ini tak jarang muncul di daerah-daerah lain di luar Irak. Menurut perkiraan kami, Suriah dan Lebanon berpotensi untuk mengalami kondisi yang sama dengan Irak sekarang. Kesempatan seperti ini, akan memberikan peluang luas bagi perjuangan Islam dan gerakan perlawanan, dan akan menuai kekuatan manusia dan materi yang besar.
    Pada gilirannya nanti, akan membuka kesempatan bagi gerakan jihad Islam untuk lebih berdekatan dengan bumi Palestina yang terjajah. Keberadaan orang-orang Syam juga penting, kontak senjata secara langsung dengan orang-orang Israel adalah unsur terpenting, akan menyebarkan fikrah jihad sekaligus memberikan legitimasi kepada amalan ini, dan mengantarkannya kepada dua hal mendasar. Pertama: Pelaku jihad akan menjadi pengatur dunia Islam. Kedua: ikut serta dalam melemahkan Israel, untuk selanjutnya menghancurkan dan melenyapkannya dengan izin Allah SWT.
    Nampaknya, kondisi kacau seperti ini akan terjadi sebentar lagi di Suriah dan Lebanon. Kemudian akan merambah Mesir, cepat atau lambat. Sebab Israel tahu bahwa mereka harus memanfaatkan kekuatan militer Amerika untuk menghancurkan semua musuhnya, karena mereka berpotensi membahayakan keamanan Israel.
    Dan, kemungkinan Amerika akan melakukan kesalahan fatal ketika mereka menuruti kemauan politik Israel.
    Jadi kondisi lapangan yang terbuka, ditambah dengan perkembangan peristiwa setiap harinya, akan memberikan kesempatan untuk membentuk Pasukan Islam yang lengkap. Pasukan ini diharapkan akan mampu menorehkan sejarah kemenangan-kemenangan yang akan menjadikannya semakin profesional dan mampu mengendalikan kepemimpinan baru bagi umat Islam, mampu menajamkan semangat, mengasah kemahiran, memanfaatkan kekuatan dan potensi umat, dengan berjalan di atas jalan jihad yang penuh berkah ini.
    Ini akan membuka pintu bagi kepemimpinan baru tadi untuk mengembalikan khilafah Islam ke dalam kehidupan nyata umat manusia. Khilafah yang berarti negara Islam, yang mampu melenyapkan kezaliman yang sekarang diderita manusia. Saat itulah janji Allah terjadi:
    وَنُرِيدُ أَن نَّمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي اْلأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ
    “Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu, menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi bumi.” (QS. Al-Qashas [28]: 5)
    Ketika kemenangan yang kita cita-citakan itu datang, kita akan lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong.
    إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ (1) وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا (2) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا (3)
    “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, (2) dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, (3) maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.” (QS. An-Nashr [110]: 1-3)
Inilah saran-saran kami yang menurut kami mendesak untuk dilaksanakan, buat Akh Abu Mush’ab Az-Zarqawi dan ikhwan-ikhwan mujahidin Irak. Ketika mereka melaksanakan saran kami, dengan izin Allah mereka akan mampu membuat perubahan besar dalam sejarah pengembalian Islam kepada kehidupan nyata umat manusia. Kondisi saat ini sangatlah cocok, alhamdulillah.
Dan dimasa berikutnya, akan tiba masa yang menunjukkan bahwa hamba-hamba Allah telah datang. Karena kezaliman, penindasan, pemboikotan, dan permusuhan yang dimunculkan dari politik persekongkolan setan itu telah merepotkan kehidupan banyak orang. Sehingga mendesak sekali untuk segera diadakan perubahan yang menjadi harapan setiap orang yang merdeka di dunia ini. Ingat, target yang jelas, bendera yang bersih, langkah syar’iy yang jelas, dan kepiawaian memanfaatkan kesempatan…. Setelah itu kita akan mampu untuk memanfaatkan potensi umat, mewujudkan kemenangan dan kekuasaan di muka bumi (tamkin) dan terakhir tentunya adalah keridhaan dari Allah Rabb seru sekalin alam.
Inilah saran-saran ringkas kami. Hanya Allah-lah yang memberi kemudahan. Dan doa terakhir kami adalah, Alhamdulillahi rabbil Alamin. Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam.
Saiful Adl
Penanggung Jawab Bidang Sekuriti & Intelejen Tanzhim Qa'idatul Jihad Internasional.

Selesai, al-hamdu lillah…
AZHAR.M.F

Penulis : RG-UG112 ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Serial kisah para komandan Jihad: Pengalamanku Bersama Abu Mush’ab az-Zarqawi ini dipublish oleh RG-UG112 pada hari Jumat, 18 Mei 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Serial kisah para komandan Jihad: Pengalamanku Bersama Abu Mush’ab az-Zarqawi
 

0 komentar: