>

12 Prajurit Kolombia Tewas dalam Serangan Gerilya

 
AFP PHOTO / Luis Acosta Dua tentara Kolombia disambut petugas medis di bandara Villavincencio setelah mereka dibebaskan dari penyekapan oleh Angkatan Bersenjata Revolusioner Colombia (FARC), Senin (2/4/2012)

RG-UG 112-Gerilyawan kiri melancarkan serangan yang menewaskan 12 prajurit Kolombia dan mencederai empat orang, Senin (21/5/2012), di sebuah daerah pedesaan di wilayah utara negara itu dekat perbatasan dengan Venezuela.

"Malangnya kami menerima laporan-laporan bahwa 12 prajurit tewas dan empat orang cedera," kata Yusti Maria Lopez, seorang pejabat keamanan di Maicao, ibu kota wilayah La Guajira.

Serangan itu menurutnya terjadi di kawasan pegunungan Serrania de Perija di sebuah daerah yang dikenal sebagai La Majayura.

"Pejabat-pejabat daerah dan nasional masih mendata jumlah korban. Kami tidak mengesampingkan ada gerilyawan yang juga tewas. Namun, hal itu masih dianalisis oleh militer," kata Lopez.

Sejumlah komunitas pribumi tinggal di semenanjung Guajira.

Pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan Kolombia dalam setahun ini di daerah-daerah terpencil di negara itu.

Pada April, 15 prajurit tewas dalam bentrokan di wilayah selatan Caqueta, sementara pada Maret, 11 prajurit lagi tewas dalam serangan di wilayah timur Arauca yang berbatasan dengan Venezuela.

FARC, kelompok gerilya kiri terbesar yang masih tersisa di Amerika Latin, diyakini memiliki sekitar 9.200 anggota di kawasan hutan dan pegunungan di Kolombia, menurut perkiraan pemerintah. Kelompok itu memerangi Pemerintah Kolombia sejak 1964.

Pemimpin FARC Timoleon Jimenez pada April membantah bahwa usulan negosiasi dengan pemerintah mengisyaratkan gerilyawan berniat segera menyerahkan diri.

Pemimpin FARC itu mengatakan, kesenjangan kaya-miskin di Kolombia harus menjadi salah satu masalah yang dibahas dalam perundingan mendatang.

Nama FARC menjadi sorotan akhir-akhir ini dalam kaitan dengan hilangnya wartawan Perancis, Romeo Langlois, pada Sabtu (28/4/2012).

Langlois, seorang pewarta berusia 35 tahun yang bekerja untuk jaringan televisi global France 24, menyertai pasukan pemerintah ketika bentrokan meletus pada hari Sabtu itu dengan gerilyawan FARC di wilayah selatan Caqueta, setelah pasukan menghancurkan lima laboratorium penghasil kokain yang berdekatan.

Ia hilang di daerah Florencia, 600 kilometer sebelah selatan Bogota, setelah bentrokan itu.

FARC belum mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi penculikan wartawan itu di situs berita yang biasanya mereka gunakan untuk tujuan-tujuan semacam itu.

Wartawan itu hilang di tengah kekerasan yang terus berlangsung secara berkala antara pasukan Kolombia dan pemberontak FARC.

Pada Jumat (27/4/2012), lima prajurit Kolombia menurut militer tewas dalam bentrokan dengan kelompok gerilya FARC, sementara serangan terpisah terhadap sebuah kantor polisi menewaskan tiga warga sipil, termasuk seorang bayi.

Bentrokan itu berlangsung di wilayah barat daya di perbatasan daerah-daerah Cauca dan Valle del Cauca serta menewaskan seorang sersan dan empat prajurit, menurut komandan Satuan Tugas Apollo, Jorge Humberton Jerez, kepada radio Caracol.

Di kantor polisi di kota Puerto Rico, Caqueta, pemberontak gagal membunuh polisi ketika mereka melancarkan serangan bom ke bangunan tersebut. Menurut seorang pejabat, dan ledakan itu menewaskan seorang bayi dan ibu serta ayahnya.

Kepala Kepolisian Caqueta, Carlos Vargas, mengatakan, salah satu bom menghantam rumah keluarga itu dan mengakibatkan kematian mereka.

Oleh : Ibanz_H
 

Penulis : RG-UG112 ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel 12 Prajurit Kolombia Tewas dalam Serangan Gerilya ini dipublish oleh RG-UG112 pada hari Minggu, 10 Juni 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan 12 Prajurit Kolombia Tewas dalam Serangan Gerilya
 

0 komentar: