![]()
Suatu perkosaan fatal atas
seorang wanita di sebuah taman populer di Bogota memicu kemarahan publik
dan mengundang seruan-seruan agar pemerintah mengambil tindakan lebih
tegas untuk mencegah kekerasan terhadap wanita di Kolombia.
Polisi mengatakan Selasa,
pria tersangka pelaku kekerasan terhadap Rosa Elvira Cely, 35, pada 24
Mei lalu telah dijebloskan ke penjara terkait pembunuhan wanita lain
sedekade lalu tapi dia telah dibebaskan. Pria itu kini juga jadi
tersangka dalam tiga perkosaan lain.
Sekira 1.000 orang mengadakan aksi protes pada Minggu di taman National Park, tempat terjadinya perkosaan, untuk mengutuk kekerasan terhadap wanita sebagai problema besar di negara tadi. Sejumlah pengunjukrasa membawa bungan sedangkan lainnya membawa poster yang menyerukan diakhirinya kekerasan terhadap wanita atau berbunyi "Not One More." Cedera Pejabat-pejabat mengatakan Cely menderita luka tikaman beberapa liang di berbagai bagian tubuhnya dan pukulan-pukulan pada wajah dan kepalanya, serta cedera-cedera pada kemaluannya dan organ-organ dalam. Polisi mengatakan mereka yakin suatu benda seperti kayu dimasukkan kedalam vagina korban saat terjadi serangan keji tersebut. Cely dibawa ke sebuah rumah sakit namun nyawanya tak tertolong. Dia meninggal dunia empat jam kemudian akibat luka-luka dalam rahimnya. Pihak berwajib membekuk Javier Velasco Valenzuela, 44, pada Jum’at lalu dan mereka menemukan kain berlumuran darah di kediamannya, ungkap Jenderal Jose Roberto Riano, wakil direktur kepolisian Kolombia. Riano menegaskan tes-tes DNA tengah dilakukan atas darah itu. Velasco telah didakwa melakukan tindak pembunuhan sadis, penyiksaan dan perkosaan. Kejahatan terhadap Cely mengundang respon tegas dari Presiden Juan Manuel Santos, yang menyatakan harapan "seseorang yang mampu melakukan tindak kejahatan sadis seperti itu harus dibiarkan membusuk" di penjara. Jual Rokok Para sanak keluarga Cely mengatakan kepada media Kolombia bahwa wanita itu menjual rokok dan permen di jalanan. Dia diserang menjelang fajar di taman yang luasnya mencapai 283 hektare. Masih belum jelas apa yang dia lakukan di taman tadi pada waktu itu. Sejumlah laporan berita Kolombia mempertanyakan pihak berwenang tentang waktu yang dibutuhkan sebuah ambulan untuk menjangkau korban. Setelah serangan itu, Cely menggunakan telepon genggamnya untuk menghubungi nomor bagian darurat dan dapat mendengar suara air mancur di dekatnya, papar Alexander Paz, kepala pelayanan ambulan di Bogota. Menurut Paz, para petugas dikirim ke taman tapi tidak dapat segera menemukan korban. Panggilan itu juga menghubungi sebuah pusat layanan darurat kota pada pukul 04:55, agar mengirim ambulan. Cely baru dapat ditemukan sejam kemudian dan diambil oleh ambulan lain. Setelah dilakukan pemeriksaan medis awal, perjalanan ke rumah sakit memakan waktu 25 menit. Paz mengatakan, korban tidak dibawa ke rumah sakit terdekat melainkan ke rumah sakit yang lebih besar dikarenakan parahnya cedera-cedera yang diderita wanita itu. (ap/bh)
Oleh : Ibanz_H
|
Perkosaan Fatal dan Sadis Undang Kemarahan di Kolombia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar