Jakarta
DPR dinilai kurang serius dalam menangani kasus-kasus di
Papua. Pemerintah pusat di Jakarta juga dinilai kurang melakukan dialog
dengan Papua.
"DPR hanya serius untuk menyelesaikan kasus
korupsi-korupsi, besar ataupun kecil. Sedangkan persoalan Papua, DPR
tidak begitu serius. Jadi kita bisa menuntut DPR untuk membuat pansus.
Jangan hanya fokus kepada isu-isu politik tapi isu-isu nasional seperti
ini juga harus diprioritaskan," jelas pengamat sosial dan politik dari
UIN Syarif Hidayatullah, Saleh Daulay.
Hal itu disampaikan Saleh
pada Talk Show DPD RI dengan tema 'Perspektif Indonesia: Papua Semakin
Membara' di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (15/6/2012).
"Soalnya
yang terjadi di sana adalah, aktor-aktor intelektual yang meraup untung
di sana dengan adanya penembakan-penembakan," jelas Saleh.
Sementara
peneliti LIPI yang juga masuk tim penyusun buku Papua Roadmap, Adriana
Elisabeth, menilai pemerintah harus melakukan konsultasi publik di
seluruh Papua, baik dengan warga asli atau pendatang.
"Dan
pemerintah harus melakukan dialog dengan masyarakat Papua untuk bisa
menyelesaikan masalah ini. Yang harus dilakukan, tahapan pertama
persiapan. Tapi itu saja belum dilakukan, jadi yang paling penting itu
persiapan dulu," jelas Adriana.
Apakah pemerintah tidak ada
political will untuk melakukan dialog di Papua? "Pemerintah sudah
merespons dan Presiden pun sudah merespons, kita tinggal tunggu saja,"
tuturnya.
A.F
Penulis : RG-UG112 ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi
0 komentar:
Posting Komentar